Teori Belajar Hmanisme
Dalam
teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia
itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingnya isi dari proses
belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan
dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori
ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang palling ideal dari
pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang kita amati dalam dunia
keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan
manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.
Dalam
teori balajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha
agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri denagn sebaik-baiknya.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang
pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Tujuan
utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu
membantu masing-masing individu untuk mengenal diri merekasendiri sebagai
manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam
diri mereka. Jadi Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam
pemebelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta
didik mampu mengembangkan potensi dirinya.
a. Carl
Roger
Carl Roger kurang menaruh perhatian
kepada mekanisme proses belajar. Belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan
pribadi. Mereka berpendapat bahwa balajar yang sebenarnya tidak dapat
berlangsung bila tidak ada keterlibatan intelektual maupun emosiaonal peserta
didik. Oleh karena itu, menurut teori belajar humanisme bahwa motifasi belajar
harus bersumber pada diri peserta didik.
Roger membedakan dua ciri belajar,
yaitu: (1) belajar yang bermakna dan (2)
belajar yanng tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses
pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan belajar yang tidak bermakna terjadi
jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek pikiran akan tetapi tidak
melibatkan aspek perasaan peserta didik.
Bagaimana proses belajar dapat
terjadi menurut teori belajar humanisme?. Orang belajar karena ingin mengetahui
dunianya. Individu memilih sesuatu untuk dipelajari, mengusahakan proses
belajar dengan caranya sendiri, dan menilainya sendiri tentang apakah proses
belajarnya berhasil. Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan belajar siswa
menurut teori hhumanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam :
(1) membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar siswa bersikap positif
terhadap belajar, (2) membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan
memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar, (3) membantu siswa untuk
memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan pendorong belajar,
(4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa, dan (5) menerima
pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa sebagaimana adanya.
b.
Artur Combs
Belajar terjadi bila mempunyai arti
bagi inidividu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak
relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan
karena bodoh tetapi karena mereka enggan
dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus
mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dari
ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang idak akan memebrikan
kepuasan baginya. Untuk itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba
memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah
perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang
ada.
Perilaku internal membedakan
seseorang dari yang lain. Combs berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan
dengan berasumsi bahwa siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun
dan disajikan sebagaimana mestinya. Padahal ‘arti’ tidaklah menyatu pada materi
pelajaran itu. Sehingga yang penting
adalah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh ‘arti’ bagi pribadinya dari
meteri pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan kehidupan.
Combs memberikan lukisan persepsi
diri dalam dunia seseorang seperti dua lingkaran (bessar dan kecil) yang
bertitik pusat pada satu.. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari persepsi
diri dam lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa
itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi,
hal-hal yang mempunyai sedikit hubungan dengan diri, maikn mudah hal itu
terlupakan.
sumber: http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/09/19/toeri-belajar-humanistik-pengertian-teori-belajar-humanistik-tokoh-teori-belajar-humanistik-prinsip-dalam-teori-belajar-humanistik-aplikasi-teori-belajar-humanistik-implikasi-teori-belajar-humani/
sumber: http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/09/19/toeri-belajar-humanistik-pengertian-teori-belajar-humanistik-tokoh-teori-belajar-humanistik-prinsip-dalam-teori-belajar-humanistik-aplikasi-teori-belajar-humanistik-implikasi-teori-belajar-humani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar