Minggu, 05 Februari 2017

Kecanduan Drama Korea




Drama korea bak cafein yang memiliki efek candu bagi konsumernya, yang kebanyakan adalah kaum remaja. Mengapa bisa demikian?. Drama korea menyuguhkan jalan cerita yang membuat penasaran, akting pemerannya yang profesional, detail pembuatannya sangat diperhatikan -mulai dari suara sepatu, angin, kertas dan suara2 lain yang mendukung tampilan drama korea, juga sudut pandang pengambilan gambar yang tidak monoton-, pemilihan gaya dan make up yang sempurna, ditambah penggambaran aktor/aktirs utama dengan pesonanya yang membuat kebanyakan remaja
klepek-klepek, juga para pemain drama korea yang tampan dan cantik membuat para penggemar drama korea tak bosan-bosan memantengi drama ini meskipun telah diputar-putar berulang-ulang.
Drama korea menciptkan karakter yang kuat dan mempesona ditambah pemeran yang rupawan menjadikan penggemar drama korea tergila-gila padanya. Dengan kebiasaan pemeran yang sering ditonjolkan dalam drama sebagai pembangun karakter, menjadikan penggemar bahkan tanpa sadar membawanya kedalam kehidupan sehari-hari. Seperti mengucapkan kata dalam bahasa korea tanpa sadar. Jika penggemar ini menggunakannya dalam bergaul dengan sesama penggemar drama korea mereka akan nyambung, mereka akan merasa asik-asik saja, dan merasa keren bak di drama korea. Namun, tidak semua orang mengenal drama korea, ada yang hanya sekedar tau, ada yang benar-benar tidak tahu, dan ada yang benci dengan drama korea. Dalam bergaul dengan orang-orang ini, penggemar yang tidak sengaja mengucapkan atau melakukan kebiasaan yang ada dalam drama korea tertentu, akan mendapat respon berbeda, mereka mungkin hanya akan mendiamkan, menganggap aneh, dan bahkan menganggap membosankan.
Bertemu dengan sesama penggemar drama korea mungkin seperti bertemu saudara yang telah lama berpisah, kemudian dengan suka-cita menceritakan kisah perjalanan hidup yang telah dilalui. Dengan raut yang berbinar-binar, semangat yang membara, kehebohan yang tiada tara, dan bahagia yang luar biasa. Membicarakan drama korea yang sedang ongoing dengan pemerannya dan jalan ceritanya, ditambah komentar-komentar memuja pada aktor-aktris pemeran, dari drama korea A bersambung kedrama korea B hingga sampai Z, takkan ada habisnya.
Seperti ikan yang lupa pada lautan, mereka juga akan lupa pada lingkungan sekitarnya, yang mungkin dalam pertemuan itu ada teman lain yang tidak tahu menahu soal drama korea. Mengacuhkannya, karena terlalu asik dengan dunia(drama korea)nya. Alhasil temannya ini akan merasa bosan dan tak betah jika bertemu dengan penggemar drama korea. Namun, ada kemungkinan lain, apabila teman ini merasa penasaran dan mencari tahu soal dama korea, hingga dipengaruhi para penggemar untuk mencoba menonton salah satu drama korea. Ahkirnya drama korea akan menjadi bak gigi zombie, yang membuat orang ini tertular menjadi penggemar gila drama korea.
Candu. Orang yang telah kecanduan tentu merasa gelisah dan terganggu psikisnya apabila belum menikmati hal yang menjadi candunya -drama korea- . Membuatnya menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengobati rasa rindunya pada drama korea. Rasa penasaran yang timbul membuat penggemar drama korea bahkan rela semalaman tidak tidur untuk menonton beberapa episode bahkan hingga tamat dalam semalam. Awalnya mungkin hanya akan menonton satu atau dua episode, tetapi pada akhir episode biasanya drama korea menyuguhkan cerita yang membuat penasaran, membuat penggemar ingin melanjutkan satu episode lagi. Namun, hal itu terus berulang hingga tanpa sadar telah menyelesaikannya hingga ahir episode dan waktu telah pagi. Hal ini tentu memberikan dampak negatif, karena akan membuatnya menjadi kurang bersemangat, muka tampak lelah, emosi yang tidak stabil, kantuk yang luar biasa, serta sulit konsentrasi, yang dapat mengganggu aktifitas kerjanya.
Awalnya mereka akan merasa puas dan senang telah menyelesaikan drama korea dalam semalam. Namun takkan berlangsung lama karena akhirnya mereka akan merasa menyesal telah membuang-buang waktu istirahat selamaman hanya untuk menonton drama korea yang membuat pagi harinya berantakan. Tapi bagi penggemar drama korea penyesalan ini akan menguap jika mereka telah mendapatkan drama korea yang baru, dan akhirnya mengulangi kagiatan yang sama.
Penggemar drama korea akan merasa ada sesuatu yang kurang jika dalam berhari-hari tidak menyantap drama korea. Rasanya seperti kurang vitamin pesona pemeran drama korea, hingga membuatnya rela menghabiskan kouta untuk youtube ria demi oppa-oppa ganteng. Banyak para penggemar yang bangun dini hari untuk selancar di youtube agar segera bisa menikmati drama terbaru yang masih ongoing untuk mengobati rindunya. Faktanya mereka akan hafal pada jadwal tanyang drama korea yang disuka dari berbagai saluran TV korea. Rela streaming walaupun tidak tahu artinya, kerana subtitle belum keluar. Hingga hari-harinya dikuasai oleh pikiran tentang drama korea.
Ingatlah. Kita hidup jauh dari peradaban korea, dan tentu saja kita memiliki jalan hidup yang berbeda dari alur pada drama korea, yang membuat kita membayangkan ada pada situasi yang manis dalam drama korea. Kita memiliki kehidupan dan urusan yang lebih penting dari kenikmatan sesaat itu. Kita hendaknya lebih memperhatikan lingkungan kita, yang didalamnya kita hidup berdampingan dan saling membutuhkan.
Berfikir realistislah tentang manfaat dan tidaknya drama korea bagi kehidupan kita. Menghitung-hitung apakah manfaatnya lebih banyak ataukan keburukannya yang lebih banyak. Jika dipikir lebih jauh, drama korea hanya kenikmatan sesaat yang hanya menyita waktu. Menontonya tentu boleh saja, namun harus tau waktu dan porsinya. Menonton dalam waktu senggang tentu tak akan mengganggu aktifitas kita. Namun kita harus tertib pada atauran yang kita buat, berhenti disaat kita harus berhenti. Sehingga tidak menyita waktu tidur, atau waktu aktifitas lainnya.
Drama korea yang digila-gilai itu pada akhirnya hanya akan menghilang seiring berjalannya waktu. Tak menontonnyapun tak apa, karena itu hanya akan menjadi kesenangan sesaat. Namun semuanya, kembali kediri kita masing-masing. Jika memiliki keinginan untuk berhenti, maka berusahalah sekuat tenaga. (/ay)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar