a.
Arti Transfer Belajar
Istilah Tranfer belajar berasal dari bahasa inggris “ternsfer of learning” dan berarti: pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari diluar lingkup pendidikan sekolah. Pemindahan atau pengalihan ini menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh, digunakan disuatu bidang atau situasi diluar lingkup bidang studi dimana hasil itu mula-mula diperoleh. Misalnya, hasil belajar studi geografi, digunakan dalam mempelajari bidang studi ekonomi; hasil belajar dicabang olahraga main bola tangan, digunakan dalam belajar main basket; hasil belajar dibidang fisika dan kimia, digunakan dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Hasil studi yang dipindahkan atau dialihkan itu dapat berupa pengetahuan (informasi verbal), kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, ketrampilan motorik dan sikap. Berkat pemindahan dan pengalihan hasil belajar itu, seseorang memperoleh keuntungan atau mengalami hambatan dalam mempelajari sesuatu dibidang studi yang lain.
Istilah Tranfer belajar berasal dari bahasa inggris “ternsfer of learning” dan berarti: pemindahan atau pengalihan hasil belajar yang diperoleh dalam bidang studi yang satu ke bidang studi yang lain atau ke kehidupan sehari-hari diluar lingkup pendidikan sekolah. Pemindahan atau pengalihan ini menunjuk pada kenyataan, bahwa hasil belajar yang diperoleh, digunakan disuatu bidang atau situasi diluar lingkup bidang studi dimana hasil itu mula-mula diperoleh. Misalnya, hasil belajar studi geografi, digunakan dalam mempelajari bidang studi ekonomi; hasil belajar dicabang olahraga main bola tangan, digunakan dalam belajar main basket; hasil belajar dibidang fisika dan kimia, digunakan dalam mengatur kehidupan sehari-hari. Hasil studi yang dipindahkan atau dialihkan itu dapat berupa pengetahuan (informasi verbal), kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, ketrampilan motorik dan sikap. Berkat pemindahan dan pengalihan hasil belajar itu, seseorang memperoleh keuntungan atau mengalami hambatan dalam mempelajari sesuatu dibidang studi yang lain.
Sementara itu Gagne seorang ahli psikologi
pendidikan mengatakan bahwa transfer dapat digolongkan dalam empat kategori
yaitu:
1.
Transfer positif dapat terjadi dalam diri
seseorang apabila guru membantu si belajar untuk belajar dalam situasi tertentu
dan akan memudahkan siswa untuk belajar dalam situasi-situasi lainnya. Transfer
positif mempunyai pengaruh yang baik bagi siswa untuk mempelajari materi yang
lain.
2. Transfer negatif dialami seseorang apabila si
belajar dalam situasi terentu memiliki pengaruh merusak terhadap
ketrampilan/pengetahuan yang dipelajari dalam situasi yang lain. Sehubungan dengan
ini guru berupaya untuk menyadari dan menghindarkan siswa-siwanya dari situasi
belajar tertentu yang dapat berprngaruh negatif terhadap kegiatan belajar
dimasa depan.
3. Transfer vertikal (tegak); terjadi dalam diri
seseorang apabila pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu
membantu siswa tersebut dalam menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang lebih
tinggi dan rumit. Misalnya dengan menguasai materi tentang pembagian atau
perkalian maka siswa akan mudah lebih mudah mempelajari materi tentang pangkat.
Agar memperoleh transfer vertikal ini guru dianjurkan untuk menjelaskan kepada
siswa secara eksplisit mengenai manfaat materi yang diajarkan dan hubungannya
dengan materi yang lain. Dengan mengetahui manfaat dari materi yang akan
dipelajari dengan materi lain yang akan dipelajari dikelas yang lebih tinggi
diharapkan ia akan mengikuti pelajaran ini dengan lebih serius.
4. Transfer lateral (kearah samping) terjadi pada siswa bila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajari untuk mempelajari materi yang memiliki tingkat kesulitan yang sama dalam situasi lain. Dalam hal ini perubahan waktu dan tempat tidak mempengaruhi hasil belajar siswa. Contoh: seorang siswa STM telah mempelajari tentang mesin, maka ia akan dengan mudah mempelajari teknologi mesin lain yang memiliki elemen dan tingkat kerumitan yang hampir sama.
b.
Faktor-faktor yang berperan dalam transfer
belajar 4. Transfer lateral (kearah samping) terjadi pada siswa bila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajari untuk mempelajari materi yang memiliki tingkat kesulitan yang sama dalam situasi lain. Dalam hal ini perubahan waktu dan tempat tidak mempengaruhi hasil belajar siswa. Contoh: seorang siswa STM telah mempelajari tentang mesin, maka ia akan dengan mudah mempelajari teknologi mesin lain yang memiliki elemen dan tingkat kerumitan yang hampir sama.
1.
Proses belajar
2.
Hasil belajar
3.
Bahan/materi bidang-bidang studi
4.
Faktor-faktor subjektifitas dipihak siswa
5.
Sikap dan usaha guru
Sumber: Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumber: Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar