LABORATORIUM
GEOSPASIAL
Laboratorium
ini didirikan berkat kerjasama antara badan Informasi Geospasial, Pemkab
Bantul, dan Universitas Gajah Mada Fakultas Geografi pada tahun 2002. Didirikan
di daerah pesisir pantai Depok, Parangtritis, kretek, Bantul, Yogyakarta yang
bertujuan untuk melakukan riset kolaboratif sumberdaya pesisir dan laut untuk
pengembangan IPTEK yang bebasis informasi geospasial.
Gb. 1
Laboratorium Geospasial tampak dari atas
Di
Dalam laboratorium geospasial ini terdapat enam bangunan pokok yaitu, Kantor,
kantin, mess dan tiga bangunan lainnya. Tiga bangunan ini memiliki filosofi
yang berhubungan dengan
terbentuknya gumuk pasir diwilayah pesisir pantai parangtritis. Bangunan yang paling depan adalah bangunan berbentuk kerucut. Bangunan ini diartikan sebagai gunung Merapi. Lantai dasar bangunan ini digunakan untuk pertemuan atau seminar, dan lantai kedua berisi berbagai jenis pasir dan batuan. Bangunan kedua adalah sebuah lorong yang menghubungkan antara bangunan kerucut dengan bangunan yang lain. Lorong ini menggambarkan sungai opak dan sungai progo yang disebut sebagai lorong pengetahuan. Dalam lorong ini dipaparkan bagaimana proses terjadinya gumuk pasir dari mulai letusan gunung Merapi sampai pada terbentuknya gumuk pasir di pesisir pantai Parangtritis. Bangunan yang ketiga adalah bangunan yang difungsikan sebagai museum atau sebagai ruang pamer, yang berisi aneka macam jenis batuan, pasir dan karang laut dan hasil riset. Selain itu juga terdapat alat-alat pembuat peta data.
terbentuknya gumuk pasir diwilayah pesisir pantai parangtritis. Bangunan yang paling depan adalah bangunan berbentuk kerucut. Bangunan ini diartikan sebagai gunung Merapi. Lantai dasar bangunan ini digunakan untuk pertemuan atau seminar, dan lantai kedua berisi berbagai jenis pasir dan batuan. Bangunan kedua adalah sebuah lorong yang menghubungkan antara bangunan kerucut dengan bangunan yang lain. Lorong ini menggambarkan sungai opak dan sungai progo yang disebut sebagai lorong pengetahuan. Dalam lorong ini dipaparkan bagaimana proses terjadinya gumuk pasir dari mulai letusan gunung Merapi sampai pada terbentuknya gumuk pasir di pesisir pantai Parangtritis. Bangunan yang ketiga adalah bangunan yang difungsikan sebagai museum atau sebagai ruang pamer, yang berisi aneka macam jenis batuan, pasir dan karang laut dan hasil riset. Selain itu juga terdapat alat-alat pembuat peta data.
Gb. 2 Bangunan Kerucut
Dalam
laboratorium ini melakukan berbagai kegiatan riset, diantaranya riset mengenai
suhu permukaan laut di Indonesia. Laboratoriaum Geospasial ini memiliki
beberapa alat yang mendukung riset yang dilakukan antara lain Receiver NOA yang
berfungsi untuk menerima data dari satelit NOA, SRTM (Shuttle Radar Topography
Mission), Kincir Angin, Solar Cell, dan Ombrometer.
Gb. 3 Receiver NOAA
Gb. 4 dan 5 Solar Cell
Gb. 6 Ombrometer
Nurhayati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar