Selasa, 10 Maret 2015

Metodelogi Penelitian Pendidikan


 Pengertian Metode Penelitian Pendidikan


Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasionalitas, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia. Sistematis berarti proses dalam penelitian menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris yang valid yaitu data yang menunjukkan derajad ketepatan antara yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Pada umumnya, data dikatakan valid jika hasil uji dengan pengujian reliabilitas dan objektivitas data tersebut reliabel dan objektif.
Tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu bersfat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh merupakan data yang benar-benar baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan-keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada. Data yang diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi maslah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui sehingga menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.  
Metode Penelitian Pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, sesuai pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Macam- Macam Metode Penelitian Pendidikan


a. Metode Penelitian Kuantitatif

Yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, anaisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Yang termasuk kedalam penelitian kuantitatif adalah metode penelitian eksperimen dan survey.

Metode Kuantitatif digunakan apabila:
  1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas  
  2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
  3. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain. 
  4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelti. 
  5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. 
  6. Bila ingin menguji terhadap adanya keraguan-keraguan tantang validasi pengetahuan, teori dan produk tertentu.  

b. Metode Penelitian Kualitatif

    Yaitu metode penelitian yangberlandasan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (bukan eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunc, pengambil sampel sumber data dilakukan secara purpositive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Yang termasuk dalam metode penelitian kualitatif adalah metode naturalistik, yaitu penelitian yang tidak memberikan perlakuan pada tempat penelitian (alamiah).

 Metode Kualitatif digunakan apabila:
  1. Bila mesalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap.
  2. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. 
  3. Untuk memahami interaksi sosial
  4. Memahami perasaan orang
  5. Untuk mengembangkan teori. 
  6. Untuk memastikan kebenaran data.
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan kualitatif 
1.      Perbedaan Aksioma


Aksioma dasar
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
Sifat Realistis
Dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur
Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
Hubungan peneliti dengan yang diteliti
Independen, supaya terbangun objektivitas
Interaktif dengan sumber data supaya memperoleh informasi.
Hubungan variabel
Sebab – akibat (kausal)
Timbal balik/ interaktif
Kemungkinan generalisasi
Cenderung membuat generalisasi
Trasnferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)
Peranan nilai
Cenerung bebas nilai
Terikat nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data

2. Karakteristik Penelitian


Faktor
Metode Kuantitatif
Metode Kualitatif
Desain
  1.  Spesifik, jelas, rinci
  2. Ditentukan secara mantap sejak awal
  3. Penjadi pegangan langkah demi lagkah
  1. Umum
  2. Flaskibel
  3. Berkembang dan muncul dalam proses penelitian
Tujuan
  1. Menunjukkan hubungan antar variabel
  2. Menguji teori
  3. Mencari generalisasi teori yang mempunyai nilai prediktif
  1. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
  2. Menemukan teori
  3. Menggambarkan realitas yang kompleks
  4. Memperoleh pemahaman makna
Teknik Pengumpulan Data
  1. Kuesioner
  2. Observasi dan wawancara terstruktur
  1. Participant Observation
  2. In depth interview
  3. Dokumentasi
  4. Tringulasi
Instrumen Penilaian
  1. Test, angket, wawancara
  2. Instrumen yang telah terstandar
  1. Peneliti sebagai instrumen (human instrumen)
  2. Buku catatan, tape recorder, camera, handycame, dll
Data
  1. Kuantitatif
  2. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
  1. Deskriptif kualitatif
  2. Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen, dll
Sampel
  1. Besar
  2. Representatif
  3. Sedapat mungkin random
  4. Ditentukan sejak awal
  1. Kecil
  2. Tidak representatif
  3. Purpositif, snowball
  4. Berkembang selama proses penelitian
Analisis
  1. Setelah selesai pengumpulan data
  2. Deduktif
  3. Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis
  1. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
  2. Induktif
  3. Mencari pola, model, thema, teori
Hubungan dengan Responden
  1. Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya objektif
  2. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden
  3. Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
  1. Empati, akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
  2. Kedudukan sama, bahkan sebagai guru, konsulta
  3. Jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori
Usulan Desain
  1. Luas dan rinci
  2. Literatur yang berhubungan dengan masalah, dan variabel yang diteliti
  3. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
  4. Masalah dirumusakan dengan spesifik dan jelas
  5. Hipotesis dirumuskan dengan jelas
  6. Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan
  1. Singkat umum bersifat sementara
  2. Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
  3. Prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour atau piknik
  4. Masalah bersifat sementaradan akan ditemukan setelah studi  pendahuluan
  5. Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
  6. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
Kapan Penelitian dianggap Selesai?
Setelah kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
Setelah tidak ada data yang diangggap baru
Kepercayaan terhadap Hasil Penelitian
Pengujian validitas dan realibilitas instrumen
Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil penelitian



3. Proses Penelitian

Proses penelitian kuantitatif
Proses penelitian kuantitatif bersifat linier, dimana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran. Penggunaan konsep dan teori yang relevan serta pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang mendahului guna menyusun hipotesis merupakan aspek logika, sedangkan pemilihan metode penelitian, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan analisisnya adalah merupakan aspek metodelogi untuk memferiviasikan hipotesis yang diajukan 

Proses penelitian Kualtitatif
Yang pertama adalah tahap otientasi/deskripsi dengan grand tour question dimana peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan dan dinyatakan. Data yang diperoleh cukup banyak bervariasi dan belum tersusun secara jelas. Tahap ke dua yaitu tahap reduksi/fokus, dimana peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk emfokuskan pada masalah tertentu. Data yang diperoleh daridikelompokkan menjadi beberapa kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian. Tahap ketiga yaitu tahap selection, peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka penelti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksi data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru

c. Research and Development (R & D)

 Metode penelitian dan pengembangan yaitu penelitian yang bermaksud menghasilkan produk tertentu, sekaligus menguji keefektifan produk tersebut. Metode penelitian ini bersifat longitudinal, sehingga penelitian dilakukan secara bertahap dan setiap tahap mungkin menggunakan metode yang berbeda. Yang termasuk metode R & D adalah survey, naturalistik, dan eksperimen.  
 Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada bidang-bidang ilmu alam dan teknik, dapat juga digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti psikologi, sosoilogi, pendidikan, manajemen dan lain-lain.

Langkah-langkah penelitian pengembangan :
1.   Potensi masalah
Penelitian dapat berangkat dari potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nailai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Namun, masalah juga bisa dijadikan potensi, apabila kita dapat mendayagunakannya.
Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari snediri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
2.      Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Contohnya, jika yang menjadi masalah adalah sumberdaya manusianya, maka peneliti akan meneliti untuk menghasilkan model diklat karyawan pelayanan yang efektif.
3.      Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and developmen bermaacam-macam. Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan sehingga daoat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.
 4.      Validasi desain
Yaitu merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dnegan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang diranvang tersebut.
5.      Perbaikan desain
Setelah produk divalidasi untuk mencari kelemahannya, selenjutnya setelah ditemukan kelemahannya dicoba dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
6.      Uji Coba produk
Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas metode mengajar lama dengan yang baru.
7.      Revisi Produk
Apabila hasil uji coba produk baru mendapatkan nilai 60% dari yang diharapkan, maka desain mrtode mengajar perlu direvisi agar kreativitas murid dalam belajar dapat meningkat lagi pada gradasi yang tinggi.
8.      Uji Coba Pemakaian
Metode mengajar diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang luas dan dinilai kekurangan atau hambatan guna untuk memperbaiki lebih lanjut dengan mengevaluasi produk.
9.      Revisi Produk
Jika dalam pemakaian di lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan maka produk direvisi untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi.
10.  Pembuatan produk masal
Bila produk telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka metode mengajar baru tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan. 

Dalam pembuatan laporan penelitian dalam R & D harus selalu dilampiri dengan produk yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya. Lampiran tersebut beprupa buku  tersendiri, dan diberikan penjelasan tentang kehebatan produk tersebut berdasarkan hasil uji coba dan cara menggunakan produk tersebut.

sumber : Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta




Tidak ada komentar:

Posting Komentar